Ucapan Terima Kasih Untuk Marx
22 Februari 2014 oleh : Abdul Rahman/Ame’ GPMD
Masih duduk di tempat dimana kami selalu berteduh
Menyandarkan tubuh yang lelah tapi tak pernah menyerah
Tempat dimana kami menyusun gerak langkah di esok hari
Di mana sesekali kuberfikir akankah semuanya terus seperti ini
Kupercaya padanya si pembawa ajaran
Ku masih setia mengikuti pedoman-pedomannya
Kini mungkin ia tenang atau mungkin bahkan terbelenggu dalam penyesalan
Sesal karena dunia yang masih saja gelap
Gelap akan penghisapan, gelap akan penindasan
Kini kumandang Adzan mulai terdengar di sudut-sudut kota
Malam mulai menyelimuti kota tua dimana kini ku berada
Dingin malam seakan sudah bersahabat denganku
Dingin yang tak mampu lagi membekukan tulang-tulang
yang memang sudah sedari dulu terbakar
Terbakar api kemarahan dan benci akan kondisi hari ini
yang tak akan pernah lenyap jika tak ada perlawanan
Dalam sunyi malam, kami berdoa
apa yang menjadi cita-cita kami, apa yang menjadi solusi permasalahan rakyat
semoga tak bersifat utopis belaka
Terima kasih kami ucapkan padamu Tuan Marx
yang telah menjadi guru bagi kami kaum pelopor, kaum proletariat, kaum buruh
dan kaum miskin kota
Terima kasih atas strategi-strategi dan pedoman-pedoman dalam kitabmu
walaupun kitab asli dan tulisan tangan mu sendiri susah kami temukan
dan maafkan kami jika bumiku Indonesia
tidak terlalu bersahabat ketika mendengar namamu dan ajaranmu
namun kami percaya semua itu adalah kontradiksi seperti yang kau ajarkan
dan kami pun percaya akan hukum dialektikamu yang pastinya semua akan berubah
Sekali lagi kami ucapkan Terima kasih
dan sampaikan pula terima kasihku pada kawan-kawanmu
Kami berjanji akan terus di garis perjuangan
kami akan melanjutkan perjuangan kawan-kawanmu
dan menggapai cita-citamu, cita-cita kawanmu dan cita-cita kita bersama
cita-cita rakyat pekerja, cita-cita rakyat tertindas
FIGHT FOR SOCIALISM
REVOLUTION FOR SOCIALISM
0 komentar:
Posting Komentar