Senin, 30 Juni 2014

DAUN KERING

DAUN KERING seperti kemarin kami hanya daun kering, dilepaskan pohon kehendak musim. saat melayang menuju kejatuhan kami lenguh menangis lirih. usai itu, kami terhempas batu cadas pongah permukaan bumi. kami hanya daun kering, tak mampu musyawarahkan nasib. kami hanya menerima takdir, dilafal-maknakan tumbal pergantian musim. jumlah kami berjibun, tumpah ruah kolom-kolom statistik, sekadar dicatat sebagai himpunan. kami lalu diprosentase,...

BURUNG HERING

BURUNG HERING seekor burung garuda terkapar di pelataran luka menjerit sedalam perigi tersuruk nasib garuda terlumatkan maut dunia burung heboh riuh redah kabar kematian burung burung hering pemakan bangkai bersembah sujud untuk sketsa kematian nan pilu kawanan burung hering terpahamkan garuda inspirasi abadi peradaban masa depan kata seekor burung hering: saatnya kembali  menjelajah negeri terbang ke puncak puncak gunung mencari...

WAKTU

WAKTU di sebuah negeri. waktu berhenti berputar jam jam dinding meleleh sebab setiap napas tanpa masa lampau setiap sukma tanpa masa depan lihat. bandit, bromocorah copet, maling dan penipu berbedak gincu di istana istana kuasa bersulang anggur pembesar negeri serupa raja zaman purba rakyat dipaham maknakan ulat, cacing, dan belatung di sebuah negeri. waktu berhenti berputar jam jam dinding meleleh sebab pembesar negeri pesta pora tanpa henti kala...

PUISI BELAJAR

PUISI BELAJAR Ketika kau marah, Kau ajari aku kesabaran Ketika kau salah Kau ajari aku keterbatasan Ketika kau kalah Kau ajari aku ketegaran Ketika kau sedih Kau ajari aku kelembutan Ketika kau tersenyum Kau ajari aku kepuasan Ketika kau tertawa Kau ajari aku kebahagiaan Ketika kau berhasil Kau ajari aku kesyukuran Ketika kau diam Kau ajari aku kefanaan Ketika kau berdoa Kau ajari aku arti ketundukkan Ketika kau bahagia Kau ajari aku arti cinta Terima...

SEKOLAHKU

SEKOLAHKU detik berganti detik menitpun ikut berlari hari silih berganti bulan ikut meniti tahunpun tak kuasa hindari pergantian masa hingga kini dipundakku melekat sebuah tas sekolah dibahuku terangkat bet sekolah disakuku logo sekolahpun tak mau tertinggal surga masa depan ada di benakku karena pendidikan adalah kekuatanku dan buku pelajaran enggan pisah denganku sekolahku … pengabdianku, ilmuku, kucurahkan untukmu semoga memenuhi pial...

SUTI

Suti Suti tidak kerja lagipucat ia duduk dekat amben-nyaSuti di rumah sajatidak ke pabrik tidak ke mana-manaSuti tidak ke rumah sakitbatuknya memburudahaknya berdarahtak ada biayaSuti kusut-masaidi benaknya menggelegar suara mesinkuyu matanya membayangkanburuh-buruh yang berangkat pagipulang petanghidup pas-pasangaji kurangdicekik kebutuhanSuti meraba wajahnya sendiritubuhnya makin susut sajamakin kurus menonjol tulang pipinyaloyo tenaganyabertahun-tahun...

BURUH-BURUH

BURUH-BURUHdi batas desapagi - pagi dijemput trukdihitung seperti pesakitandiangkut ke pabrikbegitu seterusnyamesin terus berputarpabrik harus berproduksipulang malambadan loyonasi dinginbagaimana kalau anak sakitbagaimana obatbagaimana dokterbagaimana rumah sakitbagaimana uangbagaimana gajibagaimana pabrik? mogok?pecat! mesin tak boleh berhentimaka mengalirlah tenaga murahmbak ayu kakang dari desadisedotsampai pucat(solo, 4-...

Teka Teki yang Ganjil

Teka Teki yang Ganjil (3) Pada malam itu kami berkumpul dan berbicara,Dari mulut kami tidak keluar hal-hal yang besar..Masing-masing berbicara tentang keinginannyaang sederhana dan masuk akalAda yang sudah lama sekali ingin bikin dapurdi rumah kontraknyaDan itu mengingatkan yang lainbahwa mereka juga belum punya panci, komporgelas minum dan wajan penggorengMereka jadi ingat bahwa mereka pernahingin membeli barang-barang itutetapi keinginan itu...

Sehari Saja Kawan (2)

Sehari Saja Kawan (2)Satu kawan bawa tiga kawanMasing-masing nggandeng lima kawanSudah berapa kita punya kawanSatukawan bawa tiga kawanMasing-masing bawa lima kawanKalau kita satu pabrik bayangkan kawanKalau kita satu hati kawanSatu tuntutan bersatu suaraSatu pabrik satu kekuatanKita tak mimpi kawan!Kalau satu pabrik bersatu hatiMogok dengan seratus posterTiga hari tiga malamKenapa tidak kawanKalau satu pabrik satu serikat buruhBersatu hatiMogok...

Satu Mimpi Satu Barisan (1)

Satu Mimpi Satu Barisan (1) di lembang ada kawan sofyanjualan bakso kini karena dipecat perusahaankarena mogok karena ingin perbaikankarena upah ya karena upahdi ciroyom ada kawan sodiyahsi lakinya terbaring di amben kontrakanburuh pabrik tehterbaring pucet dihantam tipesya dihantam tipesjuga ada nenikawan bariyahbekas buruh pabrik kaos kakikini jadi buruh di perusahaan lagidia dipecat ya dia dipecatkesalahannya : karena menolakdiperlakukan sewenang-wenangdi...

Rabu, 18 Juni 2014

PEMUJAMU

PEMUJAMU ABD. Rahman/Ame' Masa semakin berubah karena waktu yang terus melaju detik jam menjadi melodi tersendiri dalam kisahku dan hidup menyisahkan ingatan yang hanya di isi olehmu Tragis kisah percintaan pasangan yunani kuno memang tak serupa dengan kisahku panjang cerita cinta dalam film Hollywood juga tak serupa dengan ceritaku dan kisah kasih wayangan jawa yang selalu berakhir bahagia pun bukanlah mode kisahku…. Aku hanyalah...

Surat Lusuh Untuk Kaum Muda

Surat Lusuh Untuk Kaum Muda Karya : Abdul Rahman/Ame’ GPMD  Kepada Kaum Muda Yang Agung. Dari Ame’ dan Keluarga. Salam Pelopor !!! Mendung kini menyelimuti kota Parepare. Di samping komputer tempo doeloe dan di bawah sinar lampu yang sesekali padam karena sudah tak mampu lagi menemaniku di kala berkelana dengan pena. Namun kesetiaannya akan selalu ku kenang dan ketika Ia padam untuk selamanya, ku akan mencoba menuangkan ceritaku...

Jumat, 13 Juni 2014

Tamu Negeriku

Tamu Negeriku Abd. Rahman/Ame' Tamu telah tiba di tanah kita Tak kita sadari dia telah lama tinggal di rumah kita Makan dan minum seenaknya di dapur kita Mandi dan Tidur sesukanya di rumah kita Kau datang bukan untuk memberikan kebahagiaan padaku Kau datang bukan untuk menjunjung kebenaran dan kedamaian Tapi Kau datang untuk meracuni anak-anakku dan orang tuaku Kau datang untuk menghancurkan nilai kemanusiaan yang ada di tanah...

Pejuang Rakyat di Jalan kiri

Pejuang Rakyat di Jalan kiri  Abd. Rahman/Ame' Sentakan kaki para pejuang rakyat berirama teratur dalam barisan penuh dendam dendam jiwa atas semua penindasan menuju benderah merah yang telah tertanam dan kemarahan yang telah sigap menerkam Gerakanmu yang semakin tertuju mengancam bersama lengan kiri yang masih kokoh teracungkan dengan darah merah terus mengalir deras bersama semangatmu menuju penghancuran tahta kesewenang-wenangan menuju...

Sang Perindu

Sang Perindu 08 Maret 2014, Abdul Rahman/Ame’ Mendung memacu benci dan caci dari sang perindu Di kala sang dewi memudarkan senyum kepada perindu hancurlah sudah kasih antara perindu dan dewi yang sempat beradu Begitu kejamnya mendung membawa pergi sang dewi tertekuk dalam sepi kini perindu menanti dan berharap dewi kan kembali Terkutuklah kau mendung kata sang perindu dalam penantiannya Gumam sang perindu menyatu dalam benci dan amarah Dan...

Terima Kasih Untuk MARX

Ucapan Terima Kasih Untuk Marx 22 Februari 2014 oleh : Abdul Rahman/Ame’ GPMD Masih duduk di tempat dimana kami selalu berteduh Menyandarkan tubuh yang lelah tapi tak pernah menyerah Tempat dimana kami menyusun gerak langkah di esok hari Di mana sesekali kuberfikir akankah semuanya terus seperti ini Kupercaya padanya si pembawa ajaran Ku masih setia mengikuti pedoman-pedomannya Kini mungkin ia tenang atau mungkin bahkan terbelenggu dalam penyesalan Sesal...

Jumat, 06 Juni 2014

SURAT UNTUK COMRADE

SURAT UNTUK COMRADE  Dari Kawanmu Ame’ Kawan !!! ini suratku untukmu. Ada banyak kabar yang ingin aku sampaikan, ada banyak cerita yang ingin ku ungkit kembali. Yang jelasnya negerimu, negeri ku, negeri kita masih saja di huni para pedebah, namun perjuanganmu, perjunganku, perjuangan kita masih juga berlanjut dan ku berjanji tak pernah terhenti. Kusadar kau telah tiada, dan ku berharap kau tenang di alam sana dengan mimpi-mimpimu...

TAMU NEGERIKU

Tamu Negeriku Ame’ Left Proletar Tamu telah tiba di tanah kita Tak kita sadari dia telah lama tinggal di rumah kita Makan dan minum seenaknya di dapur kita Mandi dan Tidur sesukanya di rumah kita Kau datang bukan untuk memberikan kebahagiaan padaku Kau datang bukan untuk menjunjung kebenaran dan kedamaian Tapi Kau datang untuk meracuni anak-anakku dan orang tuaku Kau datang untuk menghancurkan nilai kemanusiaan yang ada di tanah airku Kau datang...

KETIKA

KETIKA Ame’ LeftProletar  Ketika gumam perlawanan tak lagi terdengar ketika gertakan orator tak lagi menggelegar ketika sajak tak mampu lagi memproklamirkan perlawanan di saat itu pula jiwa raga dan kebenaran di lenyapkan Ketika dialektika tak lagi di benarkan ketika kritik mulai di bungkam ketika keprogresifan tak lagi di hiraukan di saat itu pula para pedebah berhasil menciptakan manusia robot dari carut marutnya pendidikan Ketika kaum...

 photo tyuuu_zpsc6ef6817.jpeg"/>" /> KPA photo 10169318_1490733947824313_8365615283135808455_n_zps90846386.jpg" /> Ame Mayday photo 20140502_110353_zpscef26929.jpg" /> gpmd photo 1012032_1446233695607672_1066147129_n_zps3f4d6c09.jpg" />  photo nbv_zpsc8429ade.jpg"/>" /> gpmd4 photo 1491_678730012152865_1221172235_n_zps4dfde858.jpg"/>" /> gpmd3 photo 1491_678730012152865_1221172235_n-Salin_zpsf038dc5f.jpg"/>" /> gpmd2 photo 1491_678730012152865_1221172235_n-Salin-Salin_zps3b3d0b92.jpg"/>" />  photo --9-98-89-98-967_zpsb0261f2e.jpeg"/>"/>" />