WAKTU
waktu berhenti berputar
jam jam dinding meleleh
sebab
setiap napas
tanpa masa lampau
setiap sukma
tanpa masa depan
lihat.
bandit, bromocorah
copet, maling dan penipu
berbedak gincu di
istana istana kuasa
bersulang anggur pembesar negeri
serupa raja zaman purba
rakyat dipaham maknakan
ulat, cacing, dan belatung
di sebuah negeri.
waktu berhenti berputar
jam jam dinding meleleh
sebab
pembesar negeri
pesta pora tanpa henti
kala rakyat terbenam
genangan airmata
sebab
sekerat kemanusiaan
segumpal kerakyatan
dimuliakan dengan kepalsuan
dan engkau para pujangga
tersuruk labirin peradaban hantu
dan kalian kaum intelektual
dibisukan takdir kuasa dunia hitam
dan dirimu para agamawan
terhempas tsunami kemunafikan
ooh.....perih.
negeri itu ternyata indonesia.
ooh.....perih......
ooh.....
Jakarta, 24 September 2010
0 komentar:
Posting Komentar