Dua puluh dua lewat tiga puluh
Dua puluh dua lewat tiga puluh
Dua bocah perempuan duduk di pinggir jalan
Diam, kepala tertunduk, susah payah menahan kantuk
Dipangkunya kotak peminta sumbangan, tak lagi kuat bergerak hampiri pengendara satu-persatu
Dua puluh dua lewat tiga puluh
Delapan jam lagi anak-anak usia meeka haus berangkat ke sekolah namun di malam selarut ini mereka masih berada di jalanan
Dimana mereka tinggal dan bagaimana mereka pulang, tak seorang pun tahu
Dan baliho berwajah keluarga walikota kampanyekan kota ramah anak masih berdiri pongah di depan balaikota
Dua puluh dua lewat tiga puluh
Derajat celcius sudah di angka delapan belas
Dua bocah hanya berkaos tipis dan bercelana bekas
Demi Tuhan, diantara para pengendara berjaket ini masih ada yang bepikir mereka sekedar pedagang belas kasihan
0 komentar:
Posting Komentar