PELARIAN
Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa disini
Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak terhingga
Dari kelam ke malam
Tertawa meringis malam menerimanya
Ini batu baru tercampung dalam gelita
“mau apa? Rayu dan pelupa
aku ada! Pilih saja!
Bujuk dibeli?
Atau sungai sunyi?
Mari! Mari!turut saja!”
Tak kuasa – terengkam
Ia dicekam malam
Chairil Anwar, Februari 1943
0 komentar:
Posting Komentar